Diary Rena,Seorang perempuan yang belakangan diketahui merupakan
seorang Ketua RW 6 di Desa Sonorejo, Sukoharjo mendadak jadi perbincangan warganet.
Aksinya dalam menghentikan
pentas musik dangdut
menarik perhatian banyak orang.
Bagaimana tidak, ia maju ke
depan panggung lantas berceramah dan menyebut kata 'Haram' serta ' Tanda
Kiamat' yang dialamatkan pada pertunjukan musik dangdut.
Seorang perempuan yang
belakangan diketahui merupakan seorang Ketua RW 6 di Desa Sonorejo,
Sukoharjo mendadak jadi perbincangan warganet.
Aksinya dalam menghentikan pentas musik dangdut menarik perhatian banyak orang.
Aksinya dalam menghentikan pentas musik dangdut menarik perhatian banyak orang.
Bagaimana tidak, ia maju ke
depan panggung lantas berceramah dan menyebut kata 'Haram' serta ' Tanda
Kiamat' yang dialamatkan pada pertunjukan musik dangdut.
Walhasil, pentas dangdut yang
sedianya menjadi bagian dari acara peringatan HUT Karang Taruna Merak Ati di
Sukoharjo ini pun urung dilaksanakan.
Adapun tak lama setelah video
tersebut viral, muncul video lainnya yang disebut-sebut merupakan klarifikasi
terhadap kejadian tersebut.
Dalam video berdurasi sekitar
5 menit ini, terdengar bahwa pada hari Senin (25/9/2017) akan digelar pertemuan
antara pengurus RT, para seniman dan Bu RW yang diperbincangkan.
Semua harap menaham diri,
untuk yang merasa dirugikan bisa datang pada hari Senin, 25 September 2017 di
Kantor Kelurahan Sonorejo Sukoharjo, akan ada klarifikasi dari yang
bersangkutan," tulis Yudhi Sera Mania di grup para penggemar musik dangdut.
Berawal dari viral video
seorang muslimah yang berani berdakwah dihadapan pemuda yang akan menggelar
musik campur maksiat. Perempuan yang diketahui bernama Siti Aminah (Bu RW) itu,
rumahnya digruduk gerombolan massa, Jumat malam (22/9/2017).
Terkait informasi itulah kemudian mencoba untuk mendatangi lokasi
sekitar pukul 21:00 WIB, ke desa Sonorejo, RT 3 RW 3, tepat dirumah Siti Aminah
yang juga sebagai ibu RW (Rukun Warga) itu, ternyata sudah penuh massa yang
mengaku dari gerombolan Mojopolo (Mojolaban-Polokarto) pegiat campur
sari.
“Kita mencari bu RW, kami ini baru dari seniman Mojopolo, dan masih akan datang lagi dari Wonogiri, Klaten, Yogyakarta. Malam ini mau kesini ratusan orang lagi,” ujar salah satu massa.
“Kita mencari bu RW, kami ini baru dari seniman Mojopolo, dan masih akan datang lagi dari Wonogiri, Klaten, Yogyakarta. Malam ini mau kesini ratusan orang lagi,” ujar salah satu massa.
Suasana kampung Sonorejo
mendadak tidak nyaman, warga pada keluar melihat kedatangan gerombolan preman
sekitar hampir 50 an orang itu.
Di teras rumah salah satu
warga, tepatnya didepan rumah Ketua RW 3 tampak telah terjadi dialog untuk
mencari kesepakatan dari gejolak tersebut. Tampak Polisi berseragam yang
diketahui bernama Maliki menjelaskan bahwa permasalahan tersebut akan
diselesaikan di Kelurahan Sonorejo pada Senin (25/9/2017) mendatang.
“Monggo mas silahkan bubar,
nanti kita musyawarahkan di kantor Kelurahan. Karena kebetulan pak Lurah juga
sedang kena musibah kecelakaan. Beliau siap memfasilitasi besuk Senin di kantor
Kelurahan. Kasihan warga jadi tidak nyaman,” ucap Maliki.
“Iya ini masih ingin pada
kesini, dari Jogja ada, Wonogiri juga ada,” cetusnya sambil mohon pamit.
Diketahui munculnya kasus
tersebut, berawal dari unggahan video di Youtube. Tampak seorang wanita yang
memberikan nasehatnya saat akan digelar pertunjukan musik dangdut dalam rangka
ulang tahun Karang Taruna Sonorejo. Di video itu pula terlihat beberapa penyanyi
wanita yang mengenakan baju kurang sopan.Akhirnya kegiatan itu batal digelar.
Sebagaimana pernah terjadi
sebelumnya dalam acara menyambut kemerdekaan, jika digelar musik dangdutan,
semakin malam para pemuda justru akan melanjutkan dengan mabuk-mabukan dengan
minuman keras.
0 Response to "VIDEO VIRAL Ibu RW Teriak Haram Ke Musik Dangdut, Begini Kelanjutannya"
Posting Komentar